Hujan Malam Ini.


Shanghai Tower
anginpun berhembus kencang dan mengamuk

mewakili isi hati yg meronta karna tak kuat menahan sedih

air mataku turun tersayup malu melewati pipi yg sembab memerah karna amarah

mengapa kau tinggalkan aku lagi?

mengapa kau buat kenangan buruk lagi?

dan mengapa kau pernah dihatiku lagi?

tak pernahkah kau mengerti sedikit inginku, yg slalu ingin berada disisimu?

menemani saat aku rapuh

menopangku saat aku mulai terjatuh

membimbingku saat aku tak tau arah dan tujuan

dan menyelimutiku saat dingin menusuk kulitku

Hujan Malam Ini membisu, sebisu bibirku

lidah tak bertulang tak mampu lagi berkata ” Aku tulus menyayangimu ”

” Seperti sebuah impian yg kandas menepi saat air hujan memberikan harapan pada tanah yg mengering ”

unguviolet.

0 comments:

Post a Comment

 
Top